Oleh
HAMAH SAGRIM
A. ISRAEL TUHAN MENGAWALI ZAMAN - PAPUA TUHAN MENGAKHIRI ZAMAN
Awal dari Firman, TUHAN memulai dengan ISRAEL - Akhir dari Firman, TUHAN memulai dengan Papua.
Israel Tuhan berikan tongkat kerajaan - Papua Tuhan turunkan tongkat kerajaan (Bilangan 17:24), atas dasar itulah YESUS berdoa di Yerusalem meminta kepada Bapa-Nya, DATANGLAH KERAJAANMU, JADILAH KEHENDAKMU, DI BUMI SEPERTI DI SORGA" kemudia Gideon Papua (Marthen A. Su) didik bangsa Papua berdoa meminta kepada TUHAN ELOHIM ISRAEL kiranya DATANGKANLAH KERAJAANMU YANG TAK TERGONCANGKAN ITU DI ATAS PAPUA NEGERI TIMUR UJUNG BUMI - GERBANG EMAS TIMUR (GOLDEN GATE) - "Matius 6:10"
ISRAEL domba pertama yang TUHAN gembalai kemudian bangsa lain (domba-domba lain yang bukan dari kawanan Israel "Yohanes 10:16) tetapi TUHAN sempat meninggalkan mereka untuk mencari satu domba yang hilang yaitu PAPUA (sebagai domba kecil yang hilang) untuk dibawa pulang bersatu dengan ISRAEl.
inilah alasan mengapa PAPUA harus menggabungkan diri dengan ISRAEL karena TUHAN ELOHIM yang membawa mereka agar penggenapan atas perumpamaan tentang domba yang hilang. (Lukas 5:3-7).
Papua itu pintu gerbang timur, orangnya hitam berrambut keriting, Pujaan hati TUHAN - (Yehezkiel 44:1-2).
Papua dipersiapkan oleh TUHAN maka ketika Injil hendak datang ke Papua Bintang Timur berjalan di muka menuntun jalannya Ottow dan Geissler.
Ketika Ottow dan Geissler pembawa injil berlayar dari negeri Eropa ke negeri timur jauh (Papua), waktu itu mereka melihat bintang timur yang gilang gemilang berjalan di muka dari timur tengah ke timur jauh Papua lalu Roh Kudus yang dijanjikan oleh Yesus Kristus di Yerusalem untuk menyertai murid-murid-Nya ke seluruh dunia itu menjelaskan kepada mereka tentang bintang tersebut sehingga Ottow dan Geissler pun mengikuti bintang tersebut dan berhenti di Mansinam Papua. “Wahyu 22:16a; Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat”.
Untuk menghormatinya Dominee I.S. Kijne bersama bangsa Papua bernyanyi dalam nyanyian rohani 25:3
"Hendak ku ikut bintang-Mu, Kepada rumah s’lamatku,
Ya, Yesus, tolong aku, Kehendak hatiku lemah,
Supaya tambah kuatnya,
B’ri roh-Mu kepadaku.
Amin-amin. Kebenaran, kegemaran, kan beri berkelimpahan
B. PEMBAGIAN 7 WILAYAH ADAT PAPUA DALAM STANDARD ALKITAB - TERGENAPI DI KITAB "Bilangan 23:29"
Perkataan I.S. Kijne pada tahun 1925 ketika tiba di Miei delapan bulan kemudian I.S. Kijne berkata bahwa Tanah New Guinea begitu lengkap dengan alamnya, disana ada Pantai Pasir, ada lautan, ada karang, ada gunung menjulang, ada lembah, ada bukit-bukit, ada hutan rimba yang membagi konfederasi kesatuan adat Papua yang semestinya dibagikan menjadi tujuh formasi wilayah adat. Pernyataan itu kemudian Papua dibagi menjadi tujuh wilayah adat, sebagai simbol tujuh Mezbah yang diminta oleh Bileam kepada Balak untuk bangsa Israel. (Bilangan 23:29).
C. TIGA BANGSA YANG DIPAKAI TUHAN UNTUK MEMBANGU PERADABAN DUNIA - MESIR, ASYUR, ISRAEL (Yesaya 19:24);
Mesir berada di timur tengah hingga hari ini, bangsa Asyur telah hilang dan menjadi bangsa yang dicari oleh para ahli arkeologi maupun para ahli theology mencarinya hingga ke Pasifik namun tidak ditemukan sehingga ditulis bahwa “ayat yang terselubung dan bangsa yang hilang”.
Apakah Papua tinggal disitu, apakah Papua ada disana? Profesor Oppen Heimer, pakar genetika universitas Oxfor Inggris dalam karyanya “Eden in the East - Benua yang tenggelam di Asia Tenggara” berkata bahwa “anda pastinya akan tercengang ketika mengetahui bahwa suku di Indonesia paling timur adalah pemegang kunci siklus bagi agama-agama barat yang tertua”.
Orang Papua bersyukur karena Tuhan menaruh mereka pada tempat yang sangat penting untuk agenda Tuhan di akhir zaman.
D. PAPUA BANGSA YANG MEMILIKI REBANA, KECAPI DAN GAMBUS (Mazmur 81:3-4)
Ketika Domine I.S. Kijne tiba di Papua, dia menemukan bahwa yang disampaikan dalam kitab "Mazmur 81:3-4 - Angkatlah lagu, bunyikanlah rebana, kecapi yang merdu, diiringi gambus. (81-4) Tiuplah sangkakala pada bulan baru, pada bulan purnama, pada hari raya kita.
" adalah bangsa Papua, karena bangsa ini yang memiliki musik rebana atau sebutan lain suling tambur, yaitu musik bangsa Papua yang terdiri atas suling, tifa, dan rebana yang dimainkan pada waktu bulan purnama. Sangkakala Israel adalah sofar, sangkakala Papua adalah triton.
Menyambut itu, I.S. Kijne bernyanyi bersama bangsa Papua dalam Nyanyian Mazmur 81:2-3;
Hai, bernyanyian Dan di mana-mana
Kamu bunyikan Lagu yang merdu
Dan kecapimu Palulah rebana
Sangkakalamu, muliakan nama
Tuhan Elohimmu, waktu yang senang
Malam yang terang, bulan yang purnama
E. YESUS BATU PENJURU - ISRAEL BATU KARANG - PAPUA BATU PERADABAN (Lukas 20:18 dan Kisah Para Rasul 4:11)
Atas dasar itulah maka Yesus memberikan perumpamaan tentang batu yang dibuang oleh para tukang akan diambil kembali menjadi batu penjuru dalam sebuah bangunan. Yang dimaksudkan oleh YESUS sebagai batu penjuru adalah DIA sendiri, maka YESUS adalah batu penjuru (Lukas 20:18 dan Kisah Para Rasul 4:11), kemudian tukang bangunan yang dimaksud adalah hamba-hamba-Nya (Penginjil, imam, pendeta, hamba Tuhan, dan ahli taurat yang mengerjakan agenda kerja TUHAN di bumi namun telah menyalibkan YESUS (Kisah Para Rasul 4:11b). Bangunan yang dimaksud oleh YESUS dalam perumpamaan ini adalah YERUSALEM BARU – oleh karena Isrel adalah batu karang maka Di atas batu karang yang kuat TUHAN mendirikan Jemaat-Nya bermula di Israel – Papua batu peradaban maka di atas batu yang kuat I.S. Kijne mendirikan peradaban bangsa Papua, digenapi di Aitumieri Papua. (Matius 16:16 -19).
Kata Yesus kepada Petrus “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya - Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Kata I.S. Kijne kepada bangsa Papua di Miei-Aitumieri; “Di atas batu inilah, aku meletakan peradaban bangsa ini, sekalipun bangsa lain dengan kepandaian dan marifat yang tinggi, tidak akan memimpin bangsa ini…..”. (Matius 16:18). Maklumat peradabn bangsa Papua di Miei ini menggenapi kitab Yesaya 41:2, bahwa Tuhan akan membangkitkan dia dari Timur, dan menggerakkan dia (Papua) yang mendapat kemenangan di setiap langkahnya, menaklukkan bangsa-bangsa ke depannya dan menurunkan raja-raja. Pedangnya membuat mereka seperti debu dan panahnya membuat mereka seperti jerami yang tertiup.
Hitam kulit keriting rambut itulah orang Papua, bangsa yg sangat menghargai TUHAN dan tidak takut terhadap bangsa manapun terkecuali kakaknya ISRAEL. Papua adalah Pasukan khusus TUHAN yg disiapkan khusus di akhir zaman untuk menaklukkan bangsa2. (Yesaya 41:2)
Inilah alasan mengapa Peradaban Papua dideklarasikan terakhir oleh I.S. KIJNE di ujung bumi sebagai deklarasi akhir peradaban dunia dari semua deklarasi bangsa2 di muka bumi.
Ketika I.S. Kijne tiba di Mansinam 1923, dia meneliti dan mengamati sosial budaya Papua selama 3 bulan kemudian Kijne menarik suatu kesimpulan yg menjadi pernyataannya bahw:
Sungguh benar, TUHAN memberikan tanah pusakanya kepada orang yg tepat dan meletakkannya pada posisi yg tepat, karena orang Papua adalah bangsa negeri timur yg ditetapkan untuk tinggal di bujur timur karena mereka sangat rajin dan inilah maksud utama TUHAN bagi manusia untk hidup dari hasil bumi kemudian Kijne mendeklarasikan pernyataannya demikian :
Saya melihat bahwa ternyata anak-anak Papua sangat rajin sehingga mereka bisa bekerja bagi tanah dan bangsa mereka untuk kemuliaan nama TUHAN.
Atas dasar itu maka I.S. KIJNE menciptakan Nyanyian Seruling Mas No.2:7
SYUKUR BAGIMU TUHAN
KAU BRIKAN TANAHKU
BRI AKU RAJIN JUGA SAMPAIKAN MAKSUDMU.
Dalam keabadiannya menyerupai hewan raksasa (Dinosaurus) yang tidur dengan kekayaannya (New Guinea) Tuhan taruh sebagai raksasa di Timur jauh ujung bumi - Israel Tuhan taruh sebagai singa lapar di Timur tengah - Bangsa lain menyesuaikan diri.