Rabu, 16 Maret 2016

DASAR-DASAR LAHIRNYA NUBUATAN I.S. KIJNE BAGI PAPUA DALAM STANDARD PENGGENAPAN ALKITAB DAN HUBUNGANNYA DENGAN NUBUATAN ISRAEL DI AKHIR ZAMAN

Bilangan 24:1-9

OLEH
HAMAH SAGRIM

Telah ditemukan di ujung timur jauh ujung bumi suatu bangsa yang dipilih Tuhan dengan tanda kemuka sebagai bangsa profetik yang begitu mencintai Israel, dan bangsa itu adalah Papua.
dasar-dasar lahirnya nubuatan Bileam bagi Israel dan komunikasinya dengan Dasar-dasar lahirnya nubuatan bagi Papua oleh Dominee I.S. Kijne dalam standard alkitab sebagai berikut:
1.   Ketika dilihat Bileam, bahwa baik di mata TUHAN untuk memberkati Israel, ia tidak mencarikan pertanda lagi seperti yang sudah-sudah, tetapi Ia menghadapkan mukanya ke arah padang gurun – ketika dilihat I.S. Kijne bahwa baik di mata TUHAN untuk memberkati Papua, Kijne tidak mencari tanda lagi tetapi ia memandang jauh kedepan tentang Papua maka lahirlah maklumat Aitumieri. (Bilangan 24:1).
2.   Ketika Bileam memandang ke depan dan melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka, maka Roh Allah menghinggapi dia, Lalu diucapkanlah sajak kepada Israel – I.S. Kijne melihat orang Papua hidup (berkemah) menurut suku mereka, maka Roh Allah menghinggapi dia, lalu diciptakanlah nyanyian Mazmur Rohani kepada Papua (Bilangan 24:2-4).
3.   Berkatalah Bileam kepada Balak: “Dirikanlah bagiku disini tujuh mezbah dan siapkanlah bagiku disini tujuh ekor lembuh jantan dan tujuh ekor domba jantan – Perkataan I.S. Kijne pada tahun 1923 ketika tiba di Mansinam delapan bulan kemudian dikatakan bahwa Tanah New Guinea begitu lengkap dengan alamnya, disana ada Pantai Pasir, ada lautan, ada karang, ada gunung menjulang, ada lembah, ada bukit-bukit, ada hutan rimba yang semestinya aku ingin dibagikan menjadi tujuh formasi adat. (Bilangan 23:29).
 Maklumat Aitumieri merupakan nubuatan peradaban Papua yang semestinya dimaknai sebagai proklamasi agung dari TUHAN  disampaikan kepada Domine I.S. Kijne untuk dilakukan untuk bangsa ini.  Mata Tuhan menilik bangsa Papua karena Dia berkepentingan atas Papua. Mata Tuhan menjelajahi seluru bumi dan memperhatikan semua bangsa, tetapi Israel Tuhan jaga dan Papua Tuhan kawal.
Demi Israel Tuhan menaruh identitas-Nya – demi Papua Identitas Tuhan disampaikan (Keluaran 3:14). Maklumat Sinai Tuhan meletakkan nama-Nya atas Israel – Maklumat Mansinam, nama Tuhan diletakkan di atas Papua. Atas dasar inilah, I.S. Kijne dipanggil ke Papua. Tuhan kawal Kijne mempersiapkan anak-anak Papua untuk mengerjakan perencanaan Tuhan yang besar bagi dunia.
Pada 05 Feberuari 1855 Ottow dan Geissler tiba di Mansinam – Proklamasi nama Tuhan ditetapkan Dengan Nama Tuhan Kami Menginjakan kaki di tanah ini”. Ketika nama Tuhan diletakkan di atas Papua, Tuhan memberkati Papua dan Tuhan pun kawal Papua.
Pada tahun 1923, Dominee I.S. Kijne tiba di Mansinam. Tuhan memanggilnya untuk persiapan kerja yang besar, maka di Mansinam, Kijne berdoa, mengamati, dan menilai anak-anak Papua. Pernyataan pertama I.S. Kijne bagi anak-anak Papua adalah “Anak-anak Papua sangat rajin berkerja dan mereka bisa berkerja untuk   tanahnya sendiri”. Inilah pernyataan pertama Kijne pada tahun 1923, (Amsal 10:4, 5a)“4. Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan yang orang rajin menjadikan kaya. 5a. Siapa mengumpulkan pada musim panas ia berakal budi;”
     Kijne melihat kehidupan anak-anak Papua yang setiap hari keluar pagi  untuk berkerja diladang, dan pulang ke rumah ketika sore hari dengan hasil berlimpah-limpah dengan bersorak sorai. Sambil mempelajari cara kehidupan sosial budaya orang Papua, Kijne pun berkunjung ke daratan besar Manokwari, Wondama, Windesi, Ron, Serui, Joka. Kijne melihat bahwa tanah Papua adalah tanah yang subur, air yang jernih, persisir pantai yang indah permai senja yang begitu indah sehingga ia sadar bahwa Papua adalah tanah milik Tuhan karena penuh dengan susu dan madu oleh karena itu, di atas batu Inspinasi Kijne melanjutkan ucapan syukur bagi Tuhan dengan menyanyikan  Nyanyian Seruling Mas 2: 7 “Syukur bagi-mu Tuhan; kau brikan tanahku, bri aku rajin juga sampaikan maksudmu”.
Ungkapan syukur Kijne begitu mendalam karena ia sangat mencintai Papua lebih dari keluargannya sendiri. Rasa kecintaannya itu diungkapkan dalam nyanyian Seruling Mas 2:1 Hai tanahku Papua, kau tanah lahirku kau hendak ku kasihi sehingga ajalku”.
Kijne sangat mencintai alam Papua, pasirnya yang putih di pantai, gemuruh ombak yang merdu, gunung-gunung yang tinggi besar, dan tanah Papua yang subur sehingga dia mengabadikannya dalam nyanyian Seruling Mas 2:2,3,4,5,6
2.    Ku kasih pasir putih di pantaimu senang di mana lautan biru berkilat dalam trang.
3.    Ku kasih bunyi ombak, pemukul pantaimu, nyanyian yang slalu senangkan hatiku
4.    Ku kasih gunung-gunung, besar, mulialah, dan awan yang melayang keliling   puncaknya
5.    Ku kasih hutan-hutan, selimut tanahku ku akan mengembara di bawah naungannya
6.    Kukasih engkau, tanah yang dengan luasmu membayar kerajinan dan perkerjaanku.

Kijne pun mengucapkan syukur kepada Tuhan untuk tanah Papua dalam nyanyian Rohani 121:3
“Syukur ya Tuhan Hu, yang dalam t’rang baka kuasa tangan-Mu memb’ri sejahtra. T’lah purba, Hu, ajaib mujizat-mu kekal-kekal, kekal perintah-mu teguh”.

Kijne mendoakan keselamatan tanah Papua dengan menyanyikan  nyanyian Rohani 121:1
“Selamat tanah yang di lindungi Tuhan, Hu,
Meski di timpa prang; sokongan-Nya tentu.  
Baik musuh t’lah menggah ’kan kemenangannya
Seg’ra, seg’ra, seg’ra, k’lak datang jatuhnya.

Rasa kecintaan  I.S. kijne kepada orang papua begitu besar sehingga waktu untuk bersama keluarga sangat terbatas, sehingga Mieke Kijne pernah mengatakan kepada ayahnya ....“ Bapa lebih mencintai orang Papua dari pada kami.”  
Sepanjang dua tahun Kijne di Papua, sejak 1923-1925, ia menganalisis sosial budaya, adat istiadat, kepercayaan, kemampuan anak-anak Papua untuk menangkap dan mendengarkan alat musik, bernyanyi, berkerja, status sosial, maka Kijne pun mengambil suatu kesimpulan bahwa ia harus membatasi  anak-anak Ambon, Sangir, dan Tabelo yang bersekolah di Mansinam dan biarlah anak-anak negri Papua belajar dengan pola kehidupan yang mereka alami setiap hari dan di mulai dari dalam dirinya, keluarga, halaman rumah/asrama dan setelah itu ke lingkungan masyarakat di mana mereka berada.
      Menyadari pentingnya sekolah bagi anak-anak Papua, dan menghindari sikap murid-muridnya yang seakan memberi kesan bahwa pendidikan tidak terlalu penting, tetapi juga karena mereka di kuasai oleh anak-anak amberi, maka Kijne mengatakan: 
“Saya berpendirian bahwa khusus untuk anak-anak Papua, lebih dididik untuk hidup mandiri, sehingga mereka  sendiri  dapat berprestasi. Untuk itu, sesungguhnya mereka mesti mempunyai  satu sekolah dalam arti yang sebenarnya,  dimana mereka tidak menerima kesan bahwa sekolah hanya sekedar tiruan saja untuk anak-anak Papua.”

Atas dasar inilah, Kijne mempunyai sebuah visi dan misi bagi masa depan bangsa Papua karena Kijne mengetahui blue print Tuhan ats Papua maka ia bergelut terus dalam berpuasa dan meminta petunjuk Tuhan tentang maksut Tuhan atas bangsa dan tanah Papua –­ Kijne mulai bertekun didalam doa dan puasa dan Tuhan menaruh perkataan ini padanya “inilah waktunya lalang harus di pisahkan dari gandum”.
     Kijne memulai agenda Tuhan yang semestinya dilakukan bagi umat-Nya diatas tanah yang dijanjikan ini, ia melihat, mengamati dan belajar dari kehidupan anak-anak didiknya di Mansinam, Miei, Joka dan serui, sehingga Kijne mengatakan.
“Sungguh bergembira - ria kehidupan di Mansinam, pekarangan zendeling yang dulu di huni           J.L. Van Haselt, di remajakan. Pemuda dari segala penjuru, dari bagian utara, dan bagian barat, berkerja di sekolah dan pekarangan . Lagu-lagu baru mulai berkumandang, sudah datang kini harapan bahwa pemuda Papua akan berkerja demi bangsanya sendiri, seperti yang sebelumnya dilakukan oleh begitu banyak guru Ambon dan Sangir. Mereka mau berkerja dan bisa berkerja, membangun dan menjaga kebersihan, menanam dan menyanyi, mencangkul dan menggaru, mereka bisa bernyanyi dan memainkan musik, mereka belajar bermain. Seandainya Ottow dan Geissler ikut mendengar musik yang aku dengar dekat tempat di mana mereka pernah untuk pertama kali menginjakan kakinya, maka mereka pasti akan bergembira.”

Proklamasi nama Tuhan di Mansinam diperuntukan bagi Papua, - Ketika proklamasi Sinai, nama Tuhan datang kepada bangsa Israel dan tidak ke bangsa lain.
     Kijne menangkap maksut Tuhan bagi Papua sehingga bertekad penuh untuk memisahkan anak-anak Papua dari anak-anak Sangir, Ambon dan Tobelo. Apa yang Kijne lakukan itu merupakan perintah Tuhan yang harus dilakukan, maka ia menyanyikan nyanyian Rohani 165:1-2
1.    Yesus memesan: dalam malam g’lap
Hendak kita jadi lilin yang gerlap.
Akan hormat Tuhan bercahayalah
Anak masing-masing disudutnya.
2.    Yesus menegur: Aku tahu tetap,
Lilin mana t’rang dan mana yang gelap;
Kalau sudah suram atau t’rang cerah
Anak masing-masing disudutnya.

Kijne sangat mencintai Papua dan alamnya sehingga ketika berkunjung ke Aitumieri ia berkata:  
 “Bukit Aitumieri miei Teluk Wondama letaknya sangat indah, tanahnya subur dan luas, airnya jernih dari sungai yang tidak pernah kering  . . . . . . . disana tempat untuk perkerjaan yang berguna demi sebuah kehidupan yang menyatu secara alamiah.”

Di tempat inilah deklarasi peradaban bangsa papua ditetapkan oleh  I.S. Kijne - dari atas batu Bileam memberkati Israel – dari atas batu I.S. Kijne membawa Papua kepada Tuhan untuk diberkati (Bilangan 24:1).
Bileam melihat rencana Tuhan atas Israel – kijne menangkap denyut hati Tuhan bagi Papua karena Tuhan berbicara kepada mereka. (Bilangan 24:15).
Dari gunung Bileam melihat suku bangsa Israel dan membuat syair bagi Israel – dari gunung Aitumieri Kijne melihat suku bangsa Papua dan menciptakan nyanyian Rohani, Mazmur, Suara Gembira, dan Seruling Mas bagi Papua ( Bilangan 24:1-9).
Roh Tuhan menghinggapi Bileam ketika melihat suku Israel dengan penuh hormat – Roh Tuhan menghinggapi Kijne karena ia memikir suku bangsa Papua dengan serius (Bilangan 24:2). Oleh karena Kijne memikirkan bangsa Papua dengan serius maka Tuhan menurunkan roh-Nya atas Kijne untuk membuat syair-syair dalam Nynyian dan buku-buku.
Tutur kata Bileam dan nubuatan I.S. Kijne adalah tutur kata dan nubuatan dari orang yang terbuka matanya - (Bilangan 24:15). Perkataan-perkataan  I.S. Kijne berasal dari Tuhan dan Kijne telah melihat rencana besar Tuhan atas Papua sehingga ia diberikan roh dari Tuhan sebagai penyair. Inilah dasar lahirnya nyanyian mazmur, rohani, seruling mas dan suara gembira yang dikarang oleh I.S. Kijne
      Kijne menyadari bahwa dia hanyalah manusia biasa yang di panggil Tuhan untuk melakukan kehendak-Nya, sehingga Kijne mengungkapkannya dalam  nyanyian Rohani 133 : 4, “Kami ini bunga saja, layu habis musimnya, tapi keadaannya, Raja tak berubah tak lemah Puji Raja, yang kekal kuasa-Nya.”
Itulah ungkapan Dominee I.S. Kijne yang menggambarkan kehidupan dari keluarganya dan seluruh hidupnya yang di persembahkan bagi Tuhan untuk rencana-Nya atas tanah Papua ujung Timur bumi. Dibalik itu Kijne mengucap syukur kepada Tuhan karena dengan rahmat Tuhan dia melakukan hukum Tuhan .  (Roma 7:25a. Syukur kepada Ellohim! Oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Tuhan.”)
Rasa kecintaan I.S. Kijne terhadap orang Papua didalam tugasnya begitu mendalam, sehingga dirasakan bahwa memang permulaan mendengar nama  New Guinea (Papua) disampaikan kepadanya di Eropa,  terasa  sesuatu  yang  mengorek  dirinya,  bukan  karena  sebuah  pekerjaan semata tetapi rasa yang mendalam itu karena Tuhanlah yang mengorek perasaan I.S. Kijne karena bangsa ini dalam pengawalan Tuhan, oleh karenanya I.S. Kijne  selalu  berdoa  untuk  tanah  dan  bangsa  ini. Kijne  selalu  naik  ke  gunung  Aitumieri  untuk  berdoa  (berjumpa) dengan  Tuhan  untuk  menawarkan  orang  Papua  kepada  Tuhan  agar  selau  diberkati, dan  diampuni  karena  kesalahan  dan  dosa  yang  mereka  perbuat. Kijne  bergulat  dengan  Tuhan  untuk  keselamatan  Papua  ia  mengikat  perjanjian  dengan  Tuhan  bagi  Papua.
Ungkapan rasa kecintaan  yang  amat  mendalam  itu  disampaikannya  melalui  nyanyia  seruling  mas  Nomor  1:2-3  dan  Nomor 22:6,4,5.
2.    Dari  awal  rendah, dari  pintu  gelap  aku  terpanggil, aku  terbangun  dan  berdiri  tetap  dan      melihat  ke  muka, dengan  maksud  benar; hutan  rimba  terbuka, hasil  tanah  besar  karena  anakku  semua  sehati  teguh  menanggung  usaha  dan  panggilanku  Hiduplah  Tanahku, Hai  Papua
3.    Ke  Benua  darimu  tercerai  ku  mengembara  lihat  negara  yang  ganjil  permai, lautan  luas  yang  biru, gunung  rimba  gelap, kaki  langit yang  baru  memanggil  tetap, tapi  hai  tanahku, kemanapun  jalananku  tentu  aku  pulang  kelak  kepadamu  slamat  ooo ! tanahku  Hai  Papua.

Nomor  22 :6,4,5
6.    Ku  kasih  engkau  tanah  yang  dengan  buahmu  membayar  kerajinan  dan  pekerjaanku.
4.    Ku mengembara  lagi  ke  hutan  yang  lebat  tahu  tiap-tiap  jalan  dan  tak  sesat  Aku  terkenang  tempat  yang  senang  kau  tarik  rindu  hati  kepadamu.
5.    sekali aku  pulang  ke  tanah  airku  kau  tarik  rindu  hati  kepadamu  aku  terkenang  tempat  yang  senang  kau  tarik  rindu  hati  kepadamu.

Dari  lirik  lagu  yang  dikarang  oleh  Kijne ini, kita  dapat  melihat  betapa  besar  kecintaannya  untuk  tanah  Papua. Oleh  karena  kecintaannya  kepada  Papua  sehingga  Kijne  ingin  mengkhususkan  Papua  dalam  bingkai  Tuhan  yang  sesungguhnya untuk  penggenapan   firman  Tuhan  yang  dinubuatkan  oleh  para  Nabi.
Dominee I.S. Kijne  adalah  hamba  Tuhan  yang  menjadi  terang  di  tengah-tengah  suku  bangsa  Papua. Kijne dituntun  oleh  Rohul  Kudus  dalam  pendekatannya, oleh  karena  itu  dengarkanlah  dia, karena  Tuhan  telah  memanggil  dia  sejak  dari  kandungan, telah  menyebut  namanya   sejak  dari  perut  ibunya  (Yesaya  49:1 & 3).
Tuhan  memanggil  I.S. Kijne  sebagai  hamba-Nya  bagi  Papua, dan  melalui  Dominee I.S. Kijne  Tuhan  menyatakan  keagungan-Nya, sekali  lagi  disampaikan bahwa hidup  Kijne  dikendalikan  oleh Tuhan didalam Rohul  Kudus  sehingga  menjadi  terang  bagi  Papua.
Panggilan  Musa, Tuhan  mengutusnya  untuk  membawa  Israel  keluar  dari  Mesir  dan  musa  pun  melakukan  perintah  Tuhan  - Panggilan Kijne    Tuhan  mengutusnya untuk  mendidik  orang  Papua  secara  khusus. Atas dasar inilah Dominee I.S.  Kijne  berkata :
“Saya  berpendirian  bahwa  khusus  untuk  anak-anak  Papua  lebih  dididik  untuk  hidup  secara  mandiri, sehingga  mereka  sendiri  dapat  berprestasi. Untuk  itu  sesungguhnya  mereka  mesti  mempunyai  satu sekolah  dalam  arti  yang  sebenarnya . dimana,  mereka  tidak  menerima  kesan  bahwa  sekolah  hanya  sekedar  teman saja’’.

Kijne  tidak  mau  untuk  anak-anak  Papua  belajar  bersama-sama  anak-anak  amberi (Ambon, Sangir, Tobelo) di  satu  sekolah  karena  anak-anak  Papua  memiliki  perbedaan  dan  ciri-ciri tersendiri,  maka  jangan  digabungkan  dengan anak-anak amberi sehingga  anak-anak  Papua  dapat  dididik  secara  mandiri  supaya  suatu  kelak nanti  mereka  akan  berpikir  tentang  tanahnya  dan  bekerja  untuk  tanahnya. Dengan dasar ini maklumat  Aitumieri  ditetapkan, dimana  Kijne  mendeklarasikan  Peradaban  Papua  di  atas  batu  dan  menawarkan  kehormatan  orang  Papua   kepada  Tuhan  dengan  maklumat deklarasi bahwa;
“Di  atas  batu  ini, saya  meletakan  peradaban  orang  Papua,  sekalipun  orang  lain  memiliki  kepandaian  tinggi, akal  budi  dan  marifat  untuk  memimpin  bangsa  ini, tetapi  bangsa  ini  akan  bangkit  dan  memimpin  dirinya  sendiri.’’ - Aitumieri  25 Oktober  1925”.

Dengan maklumat  Aitumieri ini maka  kebangkitan  Papua  telah  dimulai, bila  tidak  ada  maklumat  Aitumieri, tidak  ada  kepemimpinan  orang  Papua. Perjalanan  Papua  dalam  sejarahnya berada  dalam  standard  alkitab  yang  digambarkan  melalui  kisah  bangsa  Israel.
Musa  diutus membawa  Israel  keluar  dari  Mesir - Ottow  dan  Geisler  membawa  Papua  keluar  dari  perhambaan  dunia. (Keluaran 3:10;12:51).  
Bileam  membela  orang  Israel  karena  Tuhan  menaruh  perkataan  atas  Bileam  - I.S. Kijne  membela  orang  Papua  karena  Tuhan  menaruh  perkataan  atas  Kijne. (Bilangan 23:16-25).
Musa  membela  bangsa  Israel  karena  Tuhan  memerintahkan  Musa – I.S. Kijne  membela  orang  Papua  karena  Tuhan  memerintahkan  Kijne. (Keluaran 2:11-12).
Bileam  memberkati  Israel  karena  Israel  baik  di  mata  Tuhan  - I.S. Kijne  memberkati  papua  karena  Papua  baik  di mata  Tuhan. (Bilangan 24:1).
Bileam   melihat  bangsa  Israel  dengan  baik  berdasarkan  suku-suku  mereka  maka Roh  Tuhan  hinggap  atas  dirinya – I.S. Kijne  melihat  Papua  dengan  baik  berdasarkan  suku-suku  Papua maka  Roh  Tuhan  hinggap  atasnya. (Bilangan 24:2).
Bileam  berkata  kepada  Israel  karena  Roh  Tuhan  membuka  matanya – I.S. Kijne  bernubuat kepada orang  papua  karena  Roh  Tuhan  membuka  matanya.  (Bilangan 24 : 3).
Bileam  memberkati  Israel  karena  mendengar  perkataan  Tuhan  dan melihat  penglihatan  dari  yang  Maha  Kuasa  - Kijne  meletakan peradaban  orang  papua  karena  mendengar  firman  Tuhan  dan  mendapat  penglihatan  dari  Tuhan. (Bilangan 24:4).
Mata  bileam  dibukakan  oleh Tuhan maka  Bileam  menciptakan  sajak-sajak  kepada  Israel – Mata  Kijne  dibukakan  oleh Tuhan maka  ia membuat  syair-syair bagi  Papua. (Bilangan  24:15).
Bileam  melakukan  semua  itu  karena  Bileam  melihat  masa  depan  Israel  yang  begitu  jauh  ke   depan; karena  bintang  terbit  dari  Yakub  dan  tongkat  kerajaan  timbul  dari  Israel. Perkataan  tersebut   menyampaikan  bahwa  bintang adalah Yesus sang  Raja  pemegang  tongkat kerajaansorga  akan  lahir  dari   bangsa  Israel – Kijne melihat  Papua  dalam  rencana  besar Tuhan  yang  begitu  jauh  ke  depan  karena  dari  papua  ujung  timur  akan  terjadi  lawatan  Roh   karena  Yesus sang raja akan datang  dari  sana. (Bilangan 24:17).
Bileam  pulang  ke  tempatnya – I.S.Kijne  pulang  ke  tempatnya  (Bilangan  24:25a). Sementara  Israel  tinggal  namun  melakukan  pelanggaran, terjadi  perzinahan  dengan   perempuan   dari  bangsa  lain, perempuan  dari  bangsa  lain itu  mengajak orang   Israel  melakukan  korban  sembelihan  bagi  allah  mereka, lalu  bangsa  Israel  turut  makan  dari  korban  itu  dan  menyembah  allah  orang-orang  itu, - ketika  I.S. Kijne  pulang  ke  tempatnya  orang  Papua  tinggal  namun  melakukan  perzinahan  dengan  perempuan amberi (lihat  sejarah  Papua  ketika  tokoh-tokoh  Papua  dibujuk  dengan  wanita-wanita  amberi ), perempuan  dari  amberi  mengajak  orang  Papua  untuk  melakukan  konspirasi  dan  menghormati  apa  yang  semestinya  bukanlah  adat  istiadat  Papua. (Bilangan 25:1-2). Ketika  Israel  berpasangan  dengan  Baal-peor, bangkitlah  murka  Tuhan  terhadap  Israel – ketika  Papua  berpasangan dengan  amberi  Tuhan  menjadi murka  kepada Papua.
Pernyataan-pernyataan  yang  dituliskan  ini  sedang  terjadi, dan  hal  itu  dilakukan  agar  genaplah  firman Tuhan  atas  Papua, karena  di ayat-ayat  selanjutnya  menyampaikan  bahwa  akan  terjadi  hukuman  atas  kepala- kepala  yang  memimpin  suku  bangsa  itu – Pemimpin-pemimpin Papua  telah  ditangkap  setiap  saat  karena perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan – Sebab ketika itu Musa memerintahkan kepada hakim-hakim Israel untuk masing-masing membunuh orang Israel yang berpasangan dengan Baal-Peor, suatu ketika diatas tanah ini Tuhan akan memerintah para hakim untuk melakukan hal yang sama terhadap pemimpin Papua yang telah berpasangan dengan bangsa lain.
Ketika murka Tuhan itu brakhir, Tuhan memerintah musa untuk mempersiapkan prajurit yang jago tempur untuk berperang – Akan datang waktunya pemuda ditanah ini akan dipeisiapkan sebagai prajurit Tuhan. (Bilangan 26:1-2).
Sesudah itu Tuhan berfirman kepada Musa untuk mendata suku-suku Israel – akan ada pendataan marga-marga asli orang Papua menurut asal sukunya. (Bilangan 26:2).
Ketika pendataan Israel selesai Tuhan berfirman kepada Musa, “Kepada suku-suku itulah harus dibagikan tanah itu menjadi milik pusaka menurut nama-nama yang  dicatat” – Ketika pendataan marga-marga asli orang Papua, maka sesuai perintah Tuhan agar masing-masing kembali ke tanah leluhur asal marga mereka, karena tanah itu adalah harta pusaka marga mereka yang sudah dibagikan Tuhan diatas tanah ini. (Bilangan 26:52-53).
Papua bangsa penggenapan dunia, kepemimpinan Papua Kijne diposisikan sebagai Bileam – Musa bagi Papua belum ditemukan, karena semua yang datang telah gugur entah siapa Musa bagi Papua. Bila tak ada kemuka tak tentu,  Tuhanlah juru mudi.
Dengan  melihat  Israel, Papua  mengenal  identitasnya  karena  perjalanan  Papua  ditetapkan  didalam  perjalanan  Israel. Israel  tak  bisa  berjalan  tanpa  Papua – Papua  tidak  dapat  berjalan   tanpa  Israel. Israel dan Papua saling membutuhkan karena Israel dipilih Tuhan sebagai tempat tahta kerajaan-Nya dan Papua dipilih sebagai pintu masuk-Nya. Jika Israel belum disempurnakan, kerajaan Ellohim pun belum siap maka waktu kedatangan-Nya pun ditunda. Jika Papua belum dipersiapkan, gerbang timur tetap tertutup maka waktu kedatangan Tuhan pun ditunda. Israel kawal kerajaan Tuhan, Papua kawal pintu Tuhan. Walaupun Israel telah mencapai kesempurnaan tetapi jika Papua belum siap maka Tuhan belum datang karena pintu belum dibukakan oleh pengawal, demikian jika Papua siap tetapi Israel belum mencapai kesempurnaan Tuhan belum datang karena tahta-Nya belum diselesaikan. Namun sepertinya pekerjaan kesempurnaan sedang dalam tahap finishing.
Penggenapan  kerajaan  Tuhan  Papua dan Israel  menentukan, oleh karena itu Israel dan Papua harus saling sinergi, terutama Papua segera bangkit dan memberitahukan kepada Israel bahwa Tuhan mereka adalah Raja damai yang akan datang dari arah timur jauh ujung bumi (Papua). Kesempurnaan  Israel  adalah sebuah pekerjaan yang ditugaskan oleh Tuhan kepada bangsa  Papua untuk dikerjakan. Israel  pusaka  Tuhan – Papua  pengawal  pusaka.

“Berbahagialah  ia  yang  membacakan  dan  mereka  yang  mendengarkan  kata-kata  nubuatan  ini, dan  yang  menuruti  apa  yang  ada  tertulis  didalamnya, sebab  waktunya  sudah  dekat”. (Wahyu 1:3).

2 komentar:

  1. Bukan Hanya Papua,,, kami Orang Maluku di Pesisir Tenggara Adalah Anak Domba Tuhan Yesus Juruselamat kami

    BalasHapus
  2. Tara perlu emosi bosss..... ada yang bilang Tuhan Yesus dari Sanger saja me tong tara mara kong.. Hahahaha...

    BalasHapus

ISRAEL BANGSA PERJANJIAN - PAPUA BANGSA PENGGENAPAN

ISRAEL DALAM RENCANA TUHAN BAGI DUNIA